Jakarta, 21 Juni 2005
Ass.Wr.Wb.
Sebagaimana penugasan dari Bapak, berikut disampaikan laporan pertemuan dengan Alumni Unsada.
1. Pertemuan dilaksanakan pada hari Selasa 21 Juni 2005 dari jam 16.00 sd 17.30 di ruang kerja Dekan FE Unsada dan dihadiri oleh 14 orang dosen dari berbagai Fakultas yang semuanya alumni Unsada.
2. Posisi Alumni adalah netral, dalam arti tidak memihak salah satu pihak yang pro dan kontra terhadap rektor. Yang dikhawatirkan adalah jangan sampai kemelut ini menjadi entri point akan kehancuran Unsada di masa yad. Sebagai contoh, Alumni melihat bahwa lokasi kampus Unsada sangat strategis dan akan menjadi sangat mahal, padahal status tanahnya belum jelas, sehingga harus hati-hati jangan sampai kemelut ini dimanfaatkan oleh pihak tertentu.
3. Di sisi lain Alumni tidak dapat menyangkal bahwa dalam periode kepemimpinan Pak Lily kondisi Unsada sangat rapuh. Sebagai bukti adalah jumlah mahasiswa terus menurun drastis, kualitas pendidikan menurun, pengelolaan budget yang tidak transparan (ada kecurigaan praktek mark-up), promosi/marketing sangat lemah, serta statuta sampai saat ini belum ditanda-tangani. Ada kesan bahwa Rektor lebih banyak memintanya dari pada memberinya ke Unsada.
4. Kebijakan Rektor banyak yang tidak jelas dan cenderung menghamburkan biaya. Pengangkatan Marsekal Muda (Purn) Subandi Parto SH, MBA sebagai lawyer Unsada patut dipertanyakan, mengingat bayarannya adalah bulanan dan sangat mahal, padahal tidak jelas kasus apa yang harus dihadapi oleh Unsada sehingga harus menyewa lawyer. Demikian pula dengan pengangkatan Bambang Muratno, SE, Akt sebagai Unit Pengawas Internal (UPI), yaitu auditor independen yang tidak jelas manfaatnya, tetapi sangat jelas mahal bayarannya.
5. Alumni tidak setuju dengan rencana merger Fakultas Teknik dan Fakultas Teknologi Kelautan. Perlu diketahui bahwa untuk mendirikan sebuah fakultas baru biayanya mahal. Kenapa yang sudah ada malah akan dimerger? Justru yang lebih mendesak adalah perbaikan dan peningkatan sarana perkuliahan. Saat ini laboratorium teknologi kelautan sudah sangat tua (belum diganti sejak kepindahan dari Komdak), meja gambar sudah sangat hancur-hancuran, serta laboratorium internet tidak ada. Kondisi ini sangat tidak sesuai dengan gembar-gembor promosi Unsada di luar.
6. Dilatarbelakangi dengan niat tulus serta kecintaan terhadap almamater yang sangat mendalam, Alumni merasa perlu untuk bertemu dengan Pak GK untuk bertukar informasi dalam pengembangan Unsada ke depan. Alumni memandang perlunya perubahan untuk mencapai visi-misi Unsada dengan tantangan dan persaingan yang sudah sedemikian keras.
7. Alumni mengharapkan di Unsada akan tercipta sistem birokrasi yang lebih luwes untuk lancarnya komunikasi dua arah yang elegan. Hal ini bisa dilaksanakan melalui rotasi kepemimpinan secara menyeluruh, bukan hanya rektornya, tetapi meliputi seluruh Pembantu Rektor dan para Kepala Biro, termasuk juga Lawyer dan UPI.
8. Alumni juga memohon kesediaan Pak GK untuk bersedia menjadi rektor Unsada.
Demikian laporannya Pak.
Wassalam,
DS
コメント